PURWAKARTA, (PRLM).- Gunung Hejo yang melingkar di tol Cipularang
menyimpan penuh misteri. Gunung yang dikelilingi perkebunan karet
Perkebunan Nusantara VIII Gunung Hejo-Cikumpay oleh warga dan penziarah
dijadikan tempat keramat.
Di sana, hampir tiap hari didatangi penziarah yang datang dari
berbagai daerah tidak hanya pulau Jawa bahkan sampai datang dari Batam.
Kuncen Gunung Hejo, Jaya Sukaya kepada "PRLM", mengatakan, Gunung Hejo
yang berada di Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Purwakarta selama
ini dijadikan tempat keramat oleh orang-orang.
Menurutnya, di Gunung Hejo itu tidak ada makam orang suci ataupun
wali tapi di sana sebagai tempat Patilasan Kasuhunan Prabu Siliwangi.
"Cerita orang tua dulu bahwa Prabu Siliwangi menjadikan Gunung Hejo
sebagai tempat kompromi," katanya.
Ketika didesak pertanyaan, dengan siapa Prabu Siliwangi berkrompomi,
apakah dengan makhluk gaib atau dengan pasukan apa ? Kuncen Gunung Hejo
itu tidak bisa memberikan jawaban.
Di atas Gunung Hejo terdapat sebuah tempat yang dianggap keramat.
Tempat ziarah yang selalu dikunjungi orang itu merupakan bangunan
berbentuk makam. Namun menurut kuncen Jaya, bangunan itu sebenarnya
bukan makam tapi tempat patilasan. "Bangunan mirip makam itu merupakan
kebaikan dari orang Sumedang yang berhasil setelah berziarah ke sini,"
kata Jaya.
Tempat patilasan Prabu Siliwangi itu merupakan puser dayeuh berupa
seonggok batu yang menutup lubang yang sangat dalam. Keangkeran Gunung
Hejo yang dianggap sebagai sebuah mitos menjadi buah bibir masyarakat
seiring dengan banyaknya terjadi kecelakaan di ruas tol Cipularang
terutama Km 97-90 arah Bandung-Jakarta.
Jaya menambahkan, mitos Gunung Hejo yang dianggap angker dengan kerap
meminta tumbal sebenarnya hanya ungkapan dari mulut ke mulut saja.
Namun yang jelas, kata Jaya, di Gunung Hejo itu dulu menjadi tempat
bernaung binatang monyet tapi sekarang sudah punah.
sumber : pikiran rakyat
sumber : pikiran rakyat