Wahai Tuhanku limpahkanlah kiranya shalawat-shalawat-Mu dan rahmat-Mu serta berkah-Mu atas penghulu segala Rasul, panutan orang-orang yang takwa, penutup semua Nabi, yaitu Muhammad, hamba-Mu dan rasul-Mu, imam segala kebajikan, pemimpin kebaikan dan utusan pembawa rahmat. Wahai Tuhan-ku, tempatkanlah Dia pada suatu maqam yang dirindukannya oleh orang yang dahulu. (HR Ibnu Majah dari Abdullah Ibnu Mas'ud).
" Sesungguhnya, Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya " (QS Al-Ahzab [33]: 56).
"Kalau orang bershalawat kepadaku, malaikat juga akan mendo'akan keselamatan yang sama baginya. Untuk itu, bershalawatlah meski sedikit atau banyak." (HR Ibnu Majah dan Thabrani).
Ulasan Ibnu Athaillah :
"Seandainya sepanjang hidupmu engkau melakukan amal keta'atan, lalu Allah memberimu satu shalawat saja, tentu satu shalawat itu lebih berat daripada semua amal keta'atanmu seumur hidup. Sebab, engkau bershalawat sesuai dengan kapasitas dan kemampuanmu, sedangkan Allah sebagai Zat Yang Maha Segalanya bershalawat sesuai dengan sifat ketuhanan-Nya (rububiyah)."
Shalawat itu adalah Shalawat Nariyah:
Allahumma shalli shalaatan kaamilatan wa sallim salaaman taaman 'ala sayyidinaa Muhammadin Alladzi tanhallu bihil 'uqadu, wa tanfariju bihil kurabu, wa tuqdhaa bihil hawaa'iju wa tunaalu bihir raghaa'ibu wa husnul khawaatimi wa yustasqal ghomaamu bi wajhihil kariimi, wa 'alaa aalihi, wa shahbihi 'adada kulli ma'luumin laka.
"Ya Allah, berikanlah shalawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada baginda kami Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan. Dan, dengannya pula ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, dan memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, dan kepada keluarganya, para sahabatnya, dengan seluruh ilmu yang engkau miliki."