Meditasi Islam menitik beratkan kepada sebuah keadaan diri
yang mampu dalam meniadakan daya manusia yang ada di dalam setiap
diri manusia itu sendiri. Menghilangkan daya kita manusia.
Menghilangkan kilasan apapun yang ber tolak atas upaya (keinginan) diri.
Selanjutnya diri di dorong agar hanya menggunakan daya Allah. Dalam sebuah
keyakinan kuat.
لاَ ØَÙˆْلاَ Ùˆَلاَ Ù‚ُÙˆَّØ©َ إلاَّ باِللهِ (Laa Haula walaa Quwwata illaa Billaah).
''Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan daya dan kekuatan (pertolongan) dari Allah''
Ini adalah teknik men-dasar dalam meditasi Islam. Dan
merupakan teknik tertinggi dalam meditasi Islam itu sendiri. Ini adalah sasaran
dan visi dalam ber meditasi menurut Islam.
Teknik ber serah, teknik
pasrah, menyerahkan diri kita. Kita hanya bersandar kepada daya Allah. Kita
mengambang, mengikuti, kemanapun daya Allah menggerakkan atom-atom dalam
tubuh kita.
Kita harus meniadakan diri kita sendiri. Kita
harus menghilangkan ke ‘AKU’ an diri. Diri yang mengaku-ngaku pintar, mengaku
cantik mengaku hebat, mengaku suci, mengaku ber-ilmu dan lain sebagainya harus
di hilangkan dari ketubuhan kita. Inilah makna teknik ber-serah (Islam) dalam
meditasi Islam. Meniadakan diri hanya bersandar kepada daya Allah dalam setiap
gerak nafas kita.
Marilah kita masuki pemahaman Islam (ber-serah) melalui
praktek dan teknik yang sederhana ini. Untuk membuka hijab diri kita. ‘Sebuah
Methode Dalam Meditasi Islam’.
Sebetulnya itu adalah salah satu methode
untuk menemukan KESADARAN.
Adalah kesadaran yang dimaksud, dalam al qur an juga
disebut sebagai BASHIROH (yang tahu).
Ketika jiwa yang bebas ditarik kepada
kesadaran tubuh yang pasrah, maka akan tumbuh suatu kesadaran baru.
Saya
menyebutnya KESADARAN DIRI, kesadaran yang pasrah, dia pasrah jikalau
raganya bukan miliknya, maka dihadapkan dirinya dengan lurus.
Nanti lebih
terinci akan kita ulas lagi beberapa methode tersebut. Semoga tekhnik ini
sedikit membantu kesimpang siuran pemahaman ber-serah (Islam) seperti apa
yang dimaksudkan.
Pemahaman di bawah ini harus dilakukan ber ulang-ulang sehingga diri kita
meyakininya. Pemahaman yang sederhana perihal entitas ketubuhan kita. Dari
kesederhanakan akan kita masuki lebih dalam lagi. Maka eksplorasi fakta-fakta
atas apa yang saya sajikan ini, melalui pemahaman ilmu pengetahuan dalam
rasionalitas kita, sehingga kita memiliki referensi yang cukup. Tidak ada
pertentangan pemahaman dalam diri kita.
Jiwa ;
Raga ;
Mengenali kedua entitas terlebih dahulu:
Teknik Pertama; adalah membangun sebuah sistem kesadaran
baru akan keberadaan entitas materi dan antimateri, atau entitas Jiwa dan Raga
di dalam tubuh manusia. Kita akan mengarahkan entitas Jiwa agar luruh dalam
kepasrahan menerima keadaan raga yang Fatalis. Jiwa harus pasrah atas kehendak
Tuhan ini. Pasrah berada dalam raga kita sekarang ini. Sadari bahwa Jiwa
adalah entitas yang senantiasa meliar, meluas, sekehendak dirinya, (untuk
memudahkan bisa disebut sebagai angan-angan) kuatkan kesadaran ini.
Oleh karena
itu,
~Maka sudah selayaknya bahwa entitas Jiwa ini harus selalu bersama Raga.
Namun proses ini , Jangan anda paksa, jangan kosentrasi, luruhkan saja. Lakukan
berulang dan berulang lagi. Jika anda sudah merasakan semacam hawa ringan yang
berdesir diatas kulit berarti Jiwa sudah mengisi seluruh pori-pori tubuh.
Maka setiap orang harus mencari dan menemukan sendiri Entitas KESADARAN ini,
tidak bisa diwakilkan atau ditunjukkan oleh orang lain. Atau diajari
orang lain. Ini wilayah Tuhan dan manusia.
Meski sudah diberitahukan, ibarat di
tunjukkan di depan hidungnya sekalipun manusia tetap tidak akan tahu, tidak kan
mengenalinya. Sangat aneh sekali.
Dengan kita sudah menemukan kesadaran diri, sebetulnya sudah sangat bermanfaat
bagi tubuh kita.
Biasanya bagi yang mempraktekan pelatihan tersebut, akan
merasakan ada hawa lembut berdesir diatas kulitnya, sangat halus namun terasa.
Jika kita pertahankan lebih lama, maka akan muncul hawa lebih kuat, yang
terasa dingin, menyejukkan, hawa ini mengkristal dari dada, kemudian merayap
perlahan, meluas ke seputar dada, terus merayap ke tangan, ke
kepala, hingga ke kaki.
Jika kita terus pertahankan, semakin lama tubuh kita
akan dirambati semut, rasa dingin seperti kesemutan, semakin lama akan semakin
baal. Jika kita lebih kuatkan lama sambil terus berpasrah kepada Allah. Anda
akan mengalami sensasi luar biasa.
Apabila anda ingin lebih yakin apakah anda telah menemukan kesadaran ini . Maka
cobalah anda praktekan melalui methode nabi Ibrahim. Carilah tempat tebuka,
amatilah dan rasakan dengan kesadaran anda tersebut, alam semesta ini.
Masuklah
kedalam, kepada kesadaran Entitas Gerak, yang berada di balik
pergerakan angin, pergerakan awan, pergerakan alam semesta ini. Jika anda mampu
mempertahankan kesadaran ini agak lama.
Sebelumnya kita harus memahami bahwa :
Adalah entitas yang bebas, tidak terbatas ruang dan waktu,
kecenderungan meluas dan meliar, sering ter bolak-balik, berubah-ubah, dan
labil.
Adalah entitas yang fatalis, pasrah sebagaimana unsur-unsur
tanah, sebagaimana atom-atom yang menyusunnya, patuh hanya kepada Tuhan-NYA.
Sebagaimana bumi yang senantiasa mengitari matahari, yang tetap formasinya
dalam tatanan system tata surya kita, sejakber abda lalu hingga kini mereka
tetap dalam keadaan begitu.
Raga juga entitas yang memiliki nafsu alamiah sebagai
bawaan sang raga itu sendiri, sebagaimana halnya mahkluk hidup lainnya,
binatang seperti; kuda, sapi, singa, dan lain-lain. Memiliki naluri dan sinting
standar untuk berkembang biak (syahwat), makan, dan dan kemampuan bertahan dari
serangan. Dan lain-lain.
Kedua entitas tersebut jiwa dan raga akan mudah kita
kenali. Kita harus mengenali mereka terlebih dahulu. Mana raga dan mana yang
jiwa. Kesadaran kita harus betul-betul kenal. Dengan latihan-latihan
kecil. Kita coba merasakan tangan, merasakan kaki, dan seluruh anggota tubuh
kita.
Terus rasakan satu demi satu dari ujung kaki sampai rambut kepala.
Jika ada yang tidak mampu kita rasakan, berarti daerah tersebut ada kelainan
(penyakit) atau kelaianan funsi fisiologis. Terus ulangi di daerah yang tidak
mampu kita rasakan tersebut, hingga daerah etrsebut plong dan mampu kita
rasakan. Teknik ini akan menyembuhkan segala macam penyakit raga.
Kemudian kita teruskan pengmatan kepada jiwa kita. Kita
mulai melakukan pengenalan kepada jiwa kita, kita eksplorasi keadaannya ;
disana ada dualitas, kadang munculnya rasa suka, kadang sedih,
kadang rasa marah, kadang bahagia, kadang sering berada di masa lalu kita,
kadang juga di masa depan kita, dan lain sebagai (istilah kita angan-angan).
Amati terus bergerakan jiwa kita. Lho..lho..ternyata ada AKU yang mampu
mengamati, ada AKU yang tahu, ada Aku yang sadar, ada AKU yang merasakan, ada
yang menikmati rahsa, ada AKU yang hidup, ada AKU yang diam, AKU diam diatas
pergerakan atom-atom dan system metabolisme ketubuhan kita. Wah…aneh.
Sangat sederhana sekali. Namun perlu latihan kecil yang
terus menerus. Setelah kita kenali kemudian kita melakukan beberapa teknik di
bawah ini : Namun jikalau anda ternyata belum mampu mengenali, maka mau tak mau
harus mengkaji materi pendalaman dahulu pada kajian berikutnya, setelah kajian
ini nanti :
Teknik kedua ;
Kuatkan kesadaran bahwa Takdir kita adalah saat ini waktu kini (NOW), dimana
dan dalam keadaan mana Raga saat ini sedang beraktifitas. Hanya di detik ini
saja dalam satu tarikan nafas. Inilah takdir kita. Sadarkan terus kepada Jiwa
akan hal ini.
Teknik ketiga ; Kemudian Tarik
Jiwa ke posisi Raga, hingga sampai mengisi seluruh pori-pori tubuh.
Setelah Jiwa bersama Raga, cobalah pandang sekeliling anda. Kita akan memiliki
cara pandang yang berbeda. Dunia menjadi semakin cerah. Coba saja. Namun,
Apabila Jiwa memiliki keinginan lain selain pekerjaan sekarang ini. Sabarkan
Jiwa, nanti ada saatnya diberikan kesempatan tawar menawar kepada Tuhan, nanti
saat kita sholat. Jangan biarkan Jiwa anda mengelana terus menerus. Semakin
sering Jiwa bersama Raga, maka akan semakin muncul kekuatan dan daya yang luar
biasa. Jika Anda mampu mempertahankan posisi Jiwa 5 menit saja bersama raga
setiap hari. Manfaat akan luar biasa.
Teknik Keempat ; lakukanlah
pelaporan apa saja yang kita rasakan kepada Allah, terutama pada saat sholat.
Kalau kita lagi kondisi marah, ya laporkan saja kalau kita marah, kalau sedang
malas , ya laporkan saja. Apa saja, jangan ada yang disembunyikan. Ingat dan
Sadari bahwa yang sering memalingkan Jiwa adalah persepsi. Mulai dari
persepsi miskin, hutang, karier, dan lain sebagainya. Kita harus mengarahkan
diri kita kepada Dzat yang maha suci , Dzat yang tidak ber-presepsi, dan tidak
bisa di persepsi-kan. Terus arahkan dan kuatkan, bahwa ada Dzat yang maha suci
ini. Mohon dilepaskan, di sucikan dari persepsi, dan lain sebagainya. Nanti
kita akan merasa plong, kembalikan semua yang menghimpit kepada Allah, semua
adalah permainan logika saja, lepas dari beban apapun. Laporkan saja yang kita
rasakan.
AHA..EURIKA !!!…
Ketemu sudah. Kitapun tercengang. Kok begitu ya.. jadi
kesadaran itu yang harus saya hadapkan kepada Allah. Lha..kadang saya juga dulu
pernah tahu itu..nah..nah.
Inilah hidayah Allah. Patutlah kita syukuri. Semua datang
dengan sendirinya , pemahaman ini seperti di tarok saja, sesuai dengan
kehendak Allah, asalkan kita juga mempersiapkan diri menyambutnya, juga asal
kita siapkan diri kita untuk belajar kepada-NYA, seakan kita kemudian
mengerti sendiri.
Mengalir saja seperti air mengalir. Enteng saja..
Bleng..bleng.. masuk kedalam kesadaran dan kepemahaman kita.
Betul-betul rahasia Allah, yang bisa kita lakukan adalah
hanya datang kepada Allah dengan apa adanya. Dengan senantiasa mengingat-Nya,
memanggil namanya dengan lembut penuh totalitas. Tarik nafas perlahan sebutlah
namanya, keluarkan lagi dan sebut lagi nama Allah.
Tarik nafas (seperti
menelan) masukan nama Allah ke dalam system ketubuhan kita, biarkan mengalir
beredar di dalam system peredaran darah kita, biarkan agar memasuki sel-sel
kita. Keluarkan nafas lagi, imajinasikan kita bersatu dengan alam
semesta. Dan seterusnya, dan seterusnya.
Meditasi kecil ini bisa di lakukan dimana saja. Tidak harus
di tempat khusus, bisa anda sambil nonton TV, sambil makan, sambil ngobrol, apa
saja aktifitas kegiatan anda. Syukur-syukur anda punya waktu sebelum sholat
subuh. Lakukanlah dalam sholat fajar hingga menjelang subuh. Rasakan ketika
daya ini menggerakan sholat anda.
Amati, nyata sekali bukan daya anda yang
menggerakkan. Seluruh ketubuhan anda seperti bergerak sendiri. Jika anda pernah
belajar tai-chi agak mirip. Bedanya energi hawa dingin ini berpusat dari hati,
yang menyebar ke seluruh tubuh dan menggerakan tubuh kita untuk sholat.
Ingat bahwa orang-orang terdahulu melakukan ini hampir
sepanjang hidupnya, bertapa, menyepi, dan lain sebagainya.
Maka jikalau kita
tidak mempergunakan waktu setiap saat. Dalam setiap helaan nafas kita, jelas
kita tidak bisa menyamai mereka dalam hal penyucian jiwa (Meditasi). Maka
usahakan setiap saat, setiap dalam helaan nafas kita selalu mengingat Allah,
dan Allah.
Kemudian setelah kita menemukan entitas manakah yang di
sebutkan kesadaran diri, yaitu kesadaran diri anda yang baru maka hadapkan
kesadaran tersebut kepada Allah untuk diberikan pembelajaran. Untuk
menyempurnakan Kesadaran itu, untuk menyempurnakan JIWA itu, sebagaimana sumpah
Allah.
“Demi Jiwa dan Penyempurnaannya”. (As Syamsi ; 7).
Bersiaplah akan pembelajaran Allah. Allah kan
menyempurnakan JIWA kita.
Hawa ini akan menetap di dalam dada, layaknya eter, jika
kemudian anda mencoba menyebut nama Allah, hawa ini bergolak, merayap lagi,
dingin menyejukan, semakin kuat anda berdzikir menyebut nama Allah, hawa ini
mencengkeram otot dada, leher, pundak, tangan , kaki, semua otot rangka tubuh.
Jika anda ikuti akan memaksa anda untuk rukuk, sujud, bahkan sholat.
Silahkan
di praktekan , sederhana dan simple sekali. Anda akan merasakan bagaimana
manisnya iman, bagaimana ketika disebut nama Allah, eter tersebut akan bergolak
halus, dada anda akan bergetar, ini realitas , al qur’an berkata apa adanya.
Nah, kesadaran iman inilah, yang kemudian kita hadapkan kepada Allah untuk
diajari bagaimana ber makrifat, bagaimana “melihat” Allah. Maka apakah sama
dada orang yang ‘beriman’ dengan dada orang yang ‘kafir’ nanti anda akan tahu
dimana perbedaannya.
Selamat mencoba.
Sekedar latihan;
Maka eter yang berada di dalam dada anda, akan bergolak
perlahan, mengalirkan hawa dingin sejuk mennyapu seluruh tubuh anda, kemudian
akan terasa hawa tersebut meliputi sel-sel tubuh anda. Anda akan terasa mampu
memahami gerak alam semesta. Tanpa terasa tangan anda akan bergerak sendiri
dengan lembut sekali seperti menari. Namun ketika anda kuatkan, akan mengamuk
mengencang dengan keras, anda seperti sedang mengolah tenaga dalam, tangan dan
kaki sanggup untuk mengalahkan 100 orang. Seperti halnya yang diceritakan Allah
dalam perang Badar. Orang-orang beriman sanggup mengalahkan 100 orang kafir.
Karena sejatinya Allah yang melempar bukanlah kita yang melempar. Kebenaran
ayat ini menjadi nyata dihadapan kita. Dengan rasionalitas semata.
Meditasi Islam menitik beratkan kepada bagaimana
sebuah methode mampu meniadakan upaya diri sendiri. Tiada daya
upaya selain Allah. (la haula wala quwwata illa billah). Ini adalah
teknik dasar dalam meditasi Islam. Ini adalah sasaran dan visi dalam ber
meditasi menurut Islam. Kita harus meniadkan diri kita sendiri. Kita
harus menghilangkan ke ‘AKU’ an diri. Diri yang mengaku-ngaku bisa ini bisa itu
harus di hilangkan.
Maka penting sekali ketika kita akan memilih menggunakan
methode Islam ini, kita harus membuang semua ilmu-ilmu yang kita pelajari.
Kita harus datang kepada Allah sebagaimana seorang bayi. Kita datang
benar-benar hanya mengharap daya-Nya, mengharap rahmat-Nya. Kita datang tanpa
tanpa ilmu sama sekali, tanpa mengaku-aku, betul-betul tanpa daya sama sekali.
Buang seluruh pemahaman kita yang sudah kita dapatkan dari ustad A, B, atau
dari mahzab A, B. Kita harus menjadi ‘tiada’. Maka semakin diri memuja harta,
ilmu, pengetahuan, ego, merasa lebih, merasa suci, dan lain sebagainya, kita
akan semakin sulit dalam mendapatkan posisi ‘ber-serah’ (Islam). Inilah
meditasi tertinggi dalam Islam.
Meditasi ini sangat jauh berbeda dengan teknik yang di
kembangkan oleh paham lainnya. Semisal Hindu, Budha, Tao, dan juga yang
berkembang di India dan lain-lainnya. Meditasi Islam menekankan kepada kepasrahan
diri yang total. Hanya mohon kepada Allah agar di ajari bagaimana cara meditasi
tertinggi. Agar kita hanya menggunakan daya-Nya. Wallohualam
Sumber
artikel : kompas.com